Rabu, 27 April 2016

Makalah tentang Pengaruh Buruk Televisi

Makalah merupakan sebuah karya tulis ilmiah yang membahas pokok permasalahan tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup tertentu .Biasanya mahasiswa yang sering mendapatkan tugas membuat makalah .Dan kali ini saya akan memberikan contoh makalah tentang pengaruh atau dampak buruk yang di timbulkan akibat televisi .



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Hadirnya media televisi sebagai media elektronik memberi dampak yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat Indonesia saat ini, mulai dari area perkotaaan hingga ke pelosok desa sudah mengenal canggihnya teknologi informasi ini, kelebihan dari media masa inilah yang membuat masyarakat merasa sangat membutuhkan media masa dalam menerima berbagai informasi, pengetahuan dan hiburan dimana saja dan kapan saja dalam waktu yang bersamaan. Oleh karena itu, media televisi merupakan salah satu media elektronik yang sangat digemari oleh masyarakat umum.

            Dampak tayangan televisi belakangan ini sangat memperihatinkan, khususnya mereka yang belum mempunyai referensi yang kuat, menurut Bill Hicks, salah satu stand-up comedian Amerika, mengatakan : “Watching television is like taking black spray paint to your third eye.”  yang artinya kurang lebih bahwa seakan-akan mata kita telah dibutakan dengan menonton televisi, hal ini disebabkan karena kebanyakan tayangan televisi hanya mementingkan ratting tanpa memikirkan kualitas isi content, maka dari itu, dalam makalah ini akan dijelaskan bahwa televisi bisa menjadi sumber bencana bila  diabaikan. Seperti dinyatakan oleh Novianto bahwa ilustrasi merupakan lukisan (gambar, foto) yang dimaksudkan untuk membantu memperkuat daya khayal atau memperjelas maksud uraian (Novianto, 2000: 227).

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang timbul dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Bagaimana pengaruh buruk tayanan televisi terhadap pola pikir masyarakat ?
2.      Bagaimana cara untuk meminilisasikan dampak negatif tayangan televisi terhadap masyarakat, khususnya  pada anak

1.3 Tujuan dan Kegunaan
            Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang apa saja pengaruh televisi bagi masyarakat, sedangkan kegunaan dari penilitian ini yaitu :

1.      Bagi Masyarakat
Penelitian ini diiharapkan dapat memberikan gambaran dalam hal menyikapi kemunduran isi konten di televisi.

2.      Bagi Komisi Penayangan Indonesia baik Pusat / Daerah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi agar lebih meningkatkan kinerjanya dalam menyeleksi tayangan yang baik untuk di tonton oleh masyarakat

1.4 Tinjauan Pustaka
            Perbedaan penelitian ini dengan penilitian yang sebelumnya, dalam hal ini saya membandingkan dengan penelitian yang dilakukan dengan saudara M. Zaaenal Arifin yang berjudul : Pengaruh Televisi Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Negri 1 Bangsri meliputi hal-hal sebagai berikut :

1.      Ruang Lingkup
Ruang lingkup di penelitian sebelumnya hanya terbatas pada lingkungan SMA Negri 1 Bangsri, sedangkan pada penilitian kali ini meliputi seluruh kawasan di Indonesia.

2.      Waktu Penelitian
Pada penelitian sebelumnya membutuhkan waktu 12 hari, sedangkan penelitian sekarang membutuhkan waktu 3 hari.

1.5 Metode Penelitian
            Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian studi pustaka, dimana penullis mencari buku-buku serta website terkait demi menunjang penelitian ini.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Televisi
            Televisi merupakan alat telekomunikasi yang berfungsi sebagai penyaji informasi dengan mempergunakan lebih dari satu medium komunikasi seperti teks, gambar, animasi beserta suara, Televisi atau yang sering disebut TV merupakan salah satu media massa yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, televisi merupakan alat penangkap siaran bergambar. Televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision (tampak), jadi televisi itu sendiri berarti tampak atau dapat dilihat dari jauh. Secara sederhana kita dapat mendefinisikan televisi sebagai media massa yang menampilkan siaran berupa gambar dan suara dari jarak jauh.

2.2 Karakteristik Televisi
Karakteristik televisi menurut (Ardianto et al,. 2004:127) sebagai berikut:

1.      Audio-visual
Televisi memiliki kelebihan dibandingkan media penyiaran lainnya yaitu dapat didengar sekaligus dapat dilihat.

2.      Berpikir dalam gambar
Kita dapat menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual, dan merangkai gambar-gambar tersebut hingga mengandung makna tertentu.

3.      Pengoperasian lebih kompleks
Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi jauh lebih kompleks dan melibatkan banyak orang. Peralatan yang digunakan pun lebih banyak

2.3 Tayangan Televisi

menurut morissan (2005:101-108) tayangan televisi dibagi menjadi dua, yaitu:

1.      Jurnalistik
Program jurnalistik adalah program yang bertujuan memberikan informasi dan biasanya berbentuk news atau berita, Program jurnalistik bersumber dari permasalahan yang sedang hangat, aktual, dan disusun menurut kaidah jurnalistik, jurnalistik mengandung unsur 5W + 1H (what, when, where, who, why dan how). Program jurnalistik dibagi menjadi dua yaitu :

a.       Hard news, yaitu segala informasi penting dan menarik yang harus segeradisiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang segera untuk diketahui pleh khalayak

b.      Soft news, yaitu segala informasi penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak segera ditayangkan. Misalnya berupa talkshow.

2.      Artistik
Program artistik biasa disajikan dalam bentuk program hiburan. Musik atau komedi. Beberapa jenis tayangan hiburanantara lain drama, yang merupakan pertunjukan yang menyajikan cerita mengenai kehidupan seseorang atau beberapa orang. Misalnya sinetron dan film.


BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengaruh Buruk Layanan Televisi Terhadap Pola Pikir Masyarakat
Televisi saat ini merupakan media massa yang terpopuler di kalangan masyarakat dunia terutama masyarakat Indonesia. Hampir 90 persen penduduk di negara-negara berkembang mengenal dan memanfaatkan televisi sebagai sarana hiburan, informasi, edukasi dan lain sebagainya. Namun, akhir-akhir ini dunia pertelevisian kita sedang mengalami kemunduran, kemunduran dari segi kualitas isi konten, serta pesan yang dibawakanya, dan itu berlaku lebih dari 16 stasiun televisi nasional yang ada di Indonesia, hal ini terjadi karena hampir rata-rata stasiun televisi yang ada hanya memikirkan ratting atau penjualan dengan menyampingkan kegunaan dari acara yang di tampilkan, contohnya sinetron, rata-rata, 1 chanel bisa memunculkan 3-4 sinetron per-harinya, dan itu waktu mulainya dari pukul 14:00 WIB ke atas, pertanyaanya sekarang, apayang bisa harapkan dan dapatkan dari sinetron ini ? tidak ada, justru sinetron-sinetron ini memberi contoh negatif kepada penonton, bayangkan saja, Baim (bintang sinetron kelahiran tahun 2005, yang pada tahun 2016 ini berusia 11 tahun, disuruh berakting pacaran di dalam sinetron yang bisa dilihat oleh semua orang. Hal ini tentu akan berdampak kepada anak-anak yang biasanya ikut bergabung menonton televisi bersama orang tuanya di malam hari. Apabila hal ini dilihat terus menerus oleh anak, tidak mustahil apabila sang anak menirunya, hal ini disebabkan karena si anak merasa bahwa, semua orang akan bertingkah laku seperti yang dilihatnya di televisi. dan jika dibiarkan lebih lanjut,  Hal itu akan tampak pada tingkah laku anak sehari-hari. Anak akan cenderung bertingkah laku seperti tokoh yang diidolakannya itu. Dampak tayangan televisi tidak hanya akan mengubah pola pikir anak, melainkan orang dewasa juga ada yang tidak dapat membedakan realita atau khayalan. Hal ini sangat disayangkan karena peran dari KPI seperti tidak ada, malah terkesan aneh dalam unsur sensor mensensor, contohnya dalam salah satu acar edukasi anak-anak, disitu diperlihatkan anak-anak sedang belajar caranya memerah susu sapi, tapi bagian tetek sapi di sensor, terus kita tau caranya darimana? suara saja tidak cukup, kita butuh lihat prosesnya.

Dari dunia jurnalistik, kita tau persis seperti apa kejadian pemilu presiden kemarin, masing-masing stasiun televisi menjagokan capres dan cawapresnya, hal itu terlihat jelas saat perhitungan suara, contohnya tv One yang menjagokan Prabowo dan Metro TV dengan Jokowi yang kini menjadi presiden saling memberi keterangan bahwa masing-masing jagoanya lebih mengungguli dalam pemilihan suara, ini terlihat lucu karena disaat waktu yang sama ada 2 hasil yang berbeda. sbagai stasiun televisi, harusnya bisa bersikap netral dan tidak menipu penontonya,

3.2 Cara untuk Meminimalkan Dampak Negatif Tayangan Televisi
            Melihat fenomena tersebut, perlu adanya tindakan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang lebih buruk yang diakibatkan oleh tayangan-tayangan televisi,. Oleh karena itu, perlui upaya untuk meminimalkan dampak negatif tayangan televisi antara lain yang harus dilakukan adalah berikut :

1.      Bagi orang tua yang sudah memiliki anak, perlu melakukan pendampingan saat anak menonton tayangan televisi, dengan menjelaskan berbagai dampak negatifnya, hal ini juga perlu dibantu dengan pendidikan di sekolahnya, termasuk guru yang menjelaskan

2.      Perlu membuat aturan yang disepakati bersama di keluarga dalam menonton televisi, bisa berupa pembatasan jam tontonan dan jenis tayangan yang boleh dan yang tidak boleh ditonton.

3.      Stasiun televisi perlu membuat program acara anak yang mendidik sekaligus menghibur, bukan sebaliknya program anak tetapi malah menjerumuskan anak dan tidak layak untuk ditonton.

4.      Pemerintah harus mengeluarkan buku pedoman menonton televisi yang disebarluaskan untuk masyarakat. serta ditunjang dengan KPI yang berperan aktif dalam menyeleksi serta mengawasi dan memberikan advokasi kepada stasiun televisi maupun masyarakat, agar masyarakat menjadi kritis



BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa adanya kaitan  antara kegiatan menonton televisi dengan perilaku masyarakat, khusunya anak-anak, maka, bisa dijabarkan sebagai berikut :

1.      Televisi merupakan alat telekomunikasi yang berfungsi sebagai penyaji informasi dengan mempergunakan lebih dari satu medium komunikasi seperti teks, gambar, animasi beserta suara,

2.      Upaya untuk meminimalisir dampak negatif tayangan televisi, tidak hanya dapat dilakukan oleh pihak orang tua saja, dari pihak KPI (Komisi Penayangan Indonesia) juga perlu berusaha untuk meminimalkan tayangan televisi yang berdampak negatif pada anak, karena banyak fenomena-fenomena yang terjadi pada anak, baik itu bentuk kekerasan, pembunuhan dan kejadian-kejadian lain yang disebabkan oleh tayangan televis

4.2 Saran
            Saran yang bisa penulis sampaikan disini bahwa dalam menerima informasi, baik itu dari media televisi maupun melalui media yang lain, masyarakat perlu bersifat kritis, dalam hal ini jangan menelan suatu hal secara mentah-mentah dan diselidiki lebih lanjut terlebih dahulu.


DAFTAR PUSTAKA

http://pusatmakalahskripsi.blogspot.co.id/2016/04/makalah-pengaruh-dampak-buruk-televisi.html

Junaidi, 2016.Pendidikan Kewarganegaraan New Indonesian Civies Education.  Yogyakarta: Empati.

Meydhiant, 2012 Pengaruh Televisi Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Negri 1 Bangsri, https://megameydhiant.wordpress.com/

Bill Hicks, Quotes About Television. http://www.goodreads.com/

Artikel Terkait

Makalah tentang Pengaruh Buruk Televisi
4/ 5
Oleh