Makalah merupakan sebuah karya tulis ilmiah yang membahas pokok permasalahan tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup tertentu .Biasanya mahasiswa yang sering mendapatkan tugas membuat makalah .Dan kali ini saya akan memberikan contoh makalah tentang pengaruh atau dampak buruk yang di timbulkan akibat televisi .
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Hadirnya media televisi sebagai
media elektronik memberi dampak yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat
Indonesia saat ini, mulai dari area perkotaaan hingga ke pelosok desa sudah mengenal
canggihnya teknologi informasi ini, kelebihan dari media masa inilah
yang membuat masyarakat merasa sangat membutuhkan media masa dalam menerima
berbagai informasi, pengetahuan dan hiburan dimana saja dan kapan saja dalam
waktu yang bersamaan. Oleh karena itu, media televisi merupakan salah satu
media elektronik yang sangat digemari oleh masyarakat umum.
Dampak
tayangan televisi belakangan ini sangat memperihatinkan, khususnya mereka yang
belum mempunyai referensi yang kuat, menurut Bill Hicks, salah satu stand-up comedian Amerika, mengatakan : “Watching television is like taking black
spray paint to your third eye.” yang
artinya kurang lebih bahwa seakan-akan mata kita telah dibutakan dengan
menonton televisi, hal ini disebabkan karena kebanyakan tayangan televisi hanya
mementingkan ratting tanpa memikirkan
kualitas isi content, maka dari itu,
dalam makalah ini akan dijelaskan bahwa televisi bisa menjadi sumber bencana
bila diabaikan. Seperti dinyatakan oleh
Novianto bahwa ilustrasi merupakan lukisan (gambar, foto) yang dimaksudkan untuk membantu memperkuat daya khayal atau memperjelas maksud uraian (Novianto,
2000: 227).
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka masalah yang timbul dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1.
Bagaimana pengaruh buruk tayanan televisi
terhadap pola pikir masyarakat ?
2.
Bagaimana cara untuk meminilisasikan
dampak negatif tayangan televisi terhadap masyarakat, khususnya pada anak
1.3 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk
menjelaskan tentang apa saja pengaruh televisi bagi masyarakat, sedangkan
kegunaan dari penilitian ini yaitu :
1. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diiharapkan dapat
memberikan gambaran dalam hal menyikapi kemunduran isi konten di televisi.
2. Bagi Komisi Penayangan Indonesia
baik Pusat / Daerah
Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan motivasi agar lebih meningkatkan kinerjanya
dalam menyeleksi tayangan yang baik untuk di tonton oleh masyarakat
1.4
Tinjauan Pustaka
Perbedaan penelitian ini dengan penilitian yang sebelumnya,
dalam hal ini saya membandingkan dengan penelitian yang dilakukan dengan
saudara M. Zaaenal Arifin yang berjudul : Pengaruh Televisi Terhadap Prestasi
Belajar Siswa di SMA Negri 1 Bangsri meliputi hal-hal sebagai
berikut :
1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup di penelitian sebelumnya
hanya terbatas pada lingkungan SMA Negri 1 Bangsri, sedangkan pada penilitian
kali ini meliputi seluruh kawasan di Indonesia.
2. Waktu Penelitian
Pada penelitian sebelumnya
membutuhkan waktu 12 hari, sedangkan penelitian sekarang membutuhkan waktu 3
hari.
1.5
Metode Penelitian
Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian studi pustaka, dimana
penullis mencari buku-buku serta website terkait demi menunjang penelitian ini.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1
Definisi Televisi
Televisi merupakan alat telekomunikasi yang berfungsi
sebagai penyaji informasi dengan mempergunakan lebih dari satu medium
komunikasi seperti teks, gambar, animasi beserta suara, Televisi atau yang
sering disebut TV merupakan salah satu media massa yang sangat berpengaruh terhadap
masyarakat. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, televisi merupakan alat
penangkap siaran bergambar. Televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision
(tampak), jadi televisi itu sendiri berarti tampak atau dapat dilihat dari
jauh. Secara sederhana kita dapat mendefinisikan televisi sebagai media massa
yang menampilkan siaran berupa gambar dan suara dari jarak jauh.
2.2
Karakteristik Televisi
Karakteristik
televisi menurut (Ardianto et al,.
2004:127) sebagai berikut:
1. Audio-visual
Televisi memiliki kelebihan
dibandingkan media penyiaran lainnya yaitu dapat didengar sekaligus dapat
dilihat.
2. Berpikir dalam gambar
Kita dapat menerjemahkan kata-kata
yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual, dan merangkai
gambar-gambar tersebut hingga mengandung makna tertentu.
3. Pengoperasian lebih kompleks
Dibandingkan
dengan radio siaran, pengoperasian televisi jauh lebih kompleks dan melibatkan
banyak orang. Peralatan yang digunakan pun lebih banyak
2.3 Tayangan Televisi
menurut morissan (2005:101-108)
tayangan televisi dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Jurnalistik
Program jurnalistik adalah program
yang bertujuan memberikan informasi dan biasanya berbentuk news atau berita, Program jurnalistik bersumber dari permasalahan
yang sedang hangat, aktual, dan disusun menurut kaidah jurnalistik, jurnalistik
mengandung unsur 5W + 1H (what, when,
where, who, why dan how). Program jurnalistik dibagi menjadi dua yaitu :
a. Hard
news, yaitu segala informasi penting dan
menarik yang harus segeradisiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang
segera untuk diketahui pleh khalayak
b. Soft
news, yaitu segala informasi penting dan
menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak segera ditayangkan.
Misalnya berupa talkshow.
2. Artistik
Program artistik biasa disajikan
dalam bentuk program hiburan. Musik atau komedi. Beberapa jenis tayangan
hiburanantara lain drama, yang merupakan pertunjukan yang menyajikan cerita
mengenai kehidupan seseorang atau beberapa orang. Misalnya sinetron dan film.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1
Pengaruh Buruk Layanan
Televisi Terhadap Pola Pikir Masyarakat
Televisi saat ini merupakan media massa yang terpopuler di
kalangan masyarakat dunia terutama masyarakat Indonesia. Hampir 90 persen
penduduk di negara-negara berkembang mengenal dan memanfaatkan televisi sebagai
sarana hiburan, informasi, edukasi dan lain sebagainya. Namun, akhir-akhir ini
dunia pertelevisian kita sedang mengalami kemunduran, kemunduran dari segi
kualitas isi konten, serta pesan yang dibawakanya, dan itu berlaku lebih dari 16 stasiun televisi
nasional yang ada di Indonesia, hal ini terjadi karena hampir rata-rata stasiun
televisi yang ada hanya memikirkan ratting atau penjualan dengan menyampingkan
kegunaan dari acara yang di tampilkan, contohnya sinetron, rata-rata, 1 chanel bisa memunculkan 3-4 sinetron
per-harinya, dan itu waktu mulainya dari pukul 14:00 WIB ke atas, pertanyaanya
sekarang, apayang bisa harapkan dan dapatkan dari sinetron ini ? tidak ada,
justru sinetron-sinetron ini memberi contoh negatif kepada penonton, bayangkan
saja, Baim (bintang sinetron kelahiran tahun 2005, yang pada tahun 2016 ini
berusia 11 tahun, disuruh berakting pacaran di dalam sinetron yang bisa dilihat
oleh semua orang. Hal ini tentu akan berdampak kepada anak-anak yang biasanya
ikut bergabung menonton televisi bersama orang tuanya di malam hari. Apabila
hal ini dilihat terus menerus oleh anak, tidak mustahil apabila sang anak
menirunya, hal ini disebabkan karena si anak merasa bahwa, semua orang akan
bertingkah laku seperti yang dilihatnya di televisi. dan jika dibiarkan lebih
lanjut, Hal itu akan tampak pada tingkah
laku anak sehari-hari. Anak akan cenderung bertingkah laku seperti tokoh yang
diidolakannya itu. Dampak tayangan televisi tidak hanya akan mengubah pola
pikir anak, melainkan orang dewasa juga ada yang tidak dapat membedakan realita
atau khayalan. Hal ini sangat disayangkan karena peran dari KPI seperti tidak
ada, malah terkesan aneh dalam unsur sensor mensensor, contohnya dalam salah
satu acar edukasi anak-anak, disitu diperlihatkan anak-anak sedang belajar
caranya memerah susu sapi, tapi bagian tetek sapi di sensor, terus kita tau
caranya darimana? suara saja tidak cukup, kita butuh lihat prosesnya.
Dari dunia jurnalistik, kita tau
persis seperti apa kejadian pemilu presiden kemarin, masing-masing stasiun
televisi menjagokan capres dan cawapresnya, hal itu terlihat jelas saat
perhitungan suara, contohnya tv One yang menjagokan Prabowo dan Metro TV dengan
Jokowi yang kini menjadi presiden saling memberi keterangan bahwa masing-masing
jagoanya lebih mengungguli dalam pemilihan suara, ini terlihat lucu karena
disaat waktu yang sama ada 2 hasil yang berbeda. sbagai stasiun televisi,
harusnya bisa bersikap netral dan tidak menipu penontonya,
3.2
Cara untuk Meminimalkan Dampak Negatif Tayangan Televisi
Melihat fenomena tersebut, perlu
adanya tindakan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang lebih buruk yang
diakibatkan oleh tayangan-tayangan televisi,. Oleh karena itu, perlui upaya
untuk meminimalkan dampak negatif tayangan televisi antara lain yang harus
dilakukan adalah berikut :
1. Bagi orang tua yang sudah memiliki
anak, perlu melakukan pendampingan saat anak menonton tayangan televisi, dengan
menjelaskan berbagai dampak negatifnya, hal ini juga perlu dibantu dengan
pendidikan di sekolahnya, termasuk guru yang menjelaskan
2. Perlu membuat aturan yang disepakati
bersama di keluarga dalam menonton televisi, bisa berupa pembatasan jam
tontonan dan jenis tayangan yang boleh dan yang tidak boleh ditonton.
3. Stasiun televisi perlu membuat
program acara anak yang mendidik sekaligus menghibur, bukan sebaliknya program
anak tetapi malah menjerumuskan anak dan tidak layak untuk ditonton.
4. Pemerintah harus mengeluarkan buku
pedoman menonton televisi yang disebarluaskan untuk masyarakat. serta ditunjang
dengan KPI yang berperan aktif dalam menyeleksi serta mengawasi dan memberikan
advokasi kepada stasiun televisi maupun masyarakat, agar masyarakat menjadi
kritis
BAB
IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka
penulis dapat menyimpulkan bahwa adanya kaitan
antara kegiatan menonton televisi dengan perilaku masyarakat, khusunya
anak-anak, maka, bisa dijabarkan sebagai berikut :
1. Televisi merupakan alat
telekomunikasi yang berfungsi sebagai penyaji informasi dengan mempergunakan
lebih dari satu medium komunikasi seperti teks, gambar, animasi beserta suara,
2. Upaya
untuk meminimalisir dampak negatif tayangan televisi, tidak hanya dapat
dilakukan oleh pihak orang tua saja, dari pihak KPI (Komisi Penayangan
Indonesia) juga perlu berusaha untuk meminimalkan tayangan televisi yang
berdampak negatif pada anak, karena banyak fenomena-fenomena yang terjadi pada
anak, baik itu bentuk kekerasan, pembunuhan dan kejadian-kejadian lain yang
disebabkan oleh tayangan televis
4.2
Saran
Saran
yang bisa penulis sampaikan disini bahwa dalam menerima informasi, baik itu
dari media televisi maupun melalui media yang lain, masyarakat perlu bersifat
kritis, dalam hal ini jangan menelan suatu hal secara mentah-mentah dan
diselidiki lebih lanjut terlebih dahulu.
DAFTAR
PUSTAKA
http://pusatmakalahskripsi.blogspot.co.id/2016/04/makalah-pengaruh-dampak-buruk-televisi.html
Junaidi, 2016.Pendidikan Kewarganegaraan New Indonesian Civies Education. Yogyakarta: Empati.
Junaidi, 2016.Pendidikan Kewarganegaraan New Indonesian Civies Education. Yogyakarta: Empati.
Meydhiant, 2012 Pengaruh Televisi
Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Negri 1 Bangsri,
https://megameydhiant.wordpress.com/
Bill Hicks, Quotes About Television. http://www.goodreads.com/
Makalah tentang Pengaruh Buruk Televisi
4/
5
Oleh
ss